Senin, 02 Januari 2012

Pengaruh Perputaran Piutang, Likuiditas Dan Modal Kerja Terhadap Rentabilitas Ekonomi Pada Perusahaan Manufacture

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH

Pada perusahaan yang bergerak dibidang perdagangan maupun manufaktur, penjualan merupakan fungsi yang utama dalam memaksimalkan laba. Jumlah transaksi penjualan yang tejadi biasanya cukup besar dibandingkan dengan jenis transaksi lain. Penjualan merupakan sumber utama pendapatan perusahaan, baik itu penjualan secara tunai maupun penjualan secara kredit. Berikut pengertian penjualan kredit dan tunai.
a. Penjualan secara tunai.
adalah penjualan yang dilakukan dengan cara mewajibkan pembeli melakukan pembayaran barang terlebih dahulu sebelum barang yang dipesan diserahkan oleh perusahaan kepada konsumen. 
b. Penjualan secara kredit
adalah penjualan yang dilakukan dengan menyerahkan barang dipesan, dimana perusahaan hanya menerima sebagian yang dibayarkan dan sisanya diangsur sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.
Penjualan yang dilakukan secara kredit akan berdampak terjadinya pendapatan dan tercatat dalam akun piutang. Sedangkan penjualan yang dilakukan secara tunai akan langsung menghasilkan uang tunai atau cash.  Guna memperluas pasar dan meningkatkan penjualan perusahaan baik yang bergerak dalam jasa atau manufaktur sering memberikan fasilitas atau keringanan-keringanan tertentu kepada pembelinya. Suatu keringanan yang sering diberikan perusahaan kepada pembelinya adalah penundaan pembayaran. Tujuan dari keringanan tersebut adalah memberikan kesempatan kepada pembeli yang pada saat itu belum memiliki uang/dana tunai. Bagi pihak pembeli transaksi tersebut akan menimbulkan piutang bagi produsen/perusahaan dan menimbulkan utang kepada pembeli/konsumen. Definisi dari piutang adalah tunututan kepada pihak lain untuk memperoleh uang, barng dan jasa pada masa yang akan datang, sebagai akibat penyerahan barang atau jasa yang dilakukan pada saat ini.
Adapun definisi piutang yang dikemukakan menurut beberapa para ahli adalah sebagai berikut : 
a. Pengertian piutang menurut Syamsuddin (2001 : 254) adalah sebagai berikut :
”Piutang meliputi semua transaksi-transaksi pembelian secara kredit tetapi tidak membutuhkan suatu bentuk catatan atau surat formal yang ditandatangani yang menyatakan kewajiban pihak pembeli kepada pihak penjual”. 
b. Sedangkan pengertian piutang yang dikemukakan oleh Muslich (2003 : 109) adalah sebagai berikut :
” Piutang terjadi karena penjualan barang dan jasa tersebut dilakukan secara kredit yang umumnya bertujuan untuk memperbesar penjualan. Tetapi di sisi lain, peningkatan piutang juga membutuhkan tambahan pembiayaan, biaya untuk analisis kredit dan penagihan piutang serta kemungkinan piutang yang macet tak dapat ditagih”. 
c. Pengertian piutang yang dikemukakan menurut Prastowo dan Julianty (2002: 147) sebagai berikut:
 “Piutang berisikan pemberian kredit yang diberikan perusahaan kepada konsumennya ketika menjual barangnya. Mereka mengambil  setiap bentuk penjualan kredit dimana perusahaan meneruskannya kembali kepada perusahaan lain”.
d. Baridwan (2000: 124) memberikan suatu pengertian tentang piutang sebagai berikut:
”Piutang dagang menunjukan piutang yang timbul dari penjualan barang-barang atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan, dalam kegiatan normal perusahaan biasanya piutang dagang akan dilunasi dalam jangka waktu kurang dari satu tahun, sehingga dikelompokan dalam aktiva lancar”.
e. Menurut Munandar (2000: 79) definisi piutang sebagai berikut:
 “Piutang adalah hak atau tagihan perusahaan kepada pihak lain yang akan dilunasi pembayarannya atau pelunasannya bilamana telah sampai jatuh tempo”.

Adanya piutang akan mempengaruhi pada tingkat likuiditas perusahaan tersebut. Sistem penjualan tunai akan menyebabkan modal kerja menjadi likuid sedangkan sistem penjualan kredit menyebabkan modal kerja kurang likuid, karena akan menimbulkan piutang sehingga memerlukan waktu jatuh tempo untuk menjadi likuid. Adanya piutang dagang (account receivable) menunjukan terjadinya penjualan kredit yang dilakukan oleh perusahaan sebagai upaya memberikan kemudahan dalam pembayaran.
Secara umum likuiditas dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang meliputi perkiraan secara terus menerus akan kebutuhan kas langsung yang diperlukan dari perusahaan, perkiraan atau kebutuhan kas jangka pendek serta perkiraan kas jangka panjang.
Piutang perusahaan pada umumnya merupakan jumlah yang terbesar dalam aktiva lancar dan merupakan bagian yang cukup besar dari asset perusahaan. Dengan jumlahnya yang cukup besar ini, kebijaksanaan perusahaan yang mempengaruhi jumlah piutang pada akhirnya mempengaruhi jumlah profitabilitas.
Dengan alasan tersebutlah penulis mengambil judul penelitian “Pengaruh Perputaran Piutang ,Likuiditas Dan Modal Kerja Terhadap Rentabilitas Ekonomi Pada Perusahaan Manufacture 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar