1. PINGSAN
Gejala/Tanda Umumnya orang pingsan mengalami :
- Pusing
- Mual, perasaan limbung
- Pandangan berkunang-kunang dan telinga berdenging
- Cemas
- Keringat dingin
- Tidak ada respon untuk beberapa menit
- Denyut nadi melambat
Tindakan Pertolongan Pertama :
- Baringkan penderita (tanpa bantal) dengan tungkai di tinggikan
- Beri ruang udara cukup agar penderita dapat menghirup udara segar
- Periksa adanya kemungkinan cidera lain
- Bila penderita telah pulih, usahakan penderita beristirahat beberapa menit
- Bila tidak cepat pulih, segera bawa penderita ke puskesmas/rumas sakit terdekat.
Catatan :
Jangan diberi minuman sebelum siuman, berilah minum ketika sudah sadar. Yaitu minuman hangat (panas) : teh atau kopi.
2. DIARE
Diare adalah keadaan buang air besar yang encer/cair lebih dari 3 kali sehari. Biasanya diare paling sering menyerang anak-anak, terutama dibawah usia 6 bulan sampai 2 tahun. Diare sangat berbahaya karena dapat mengakibatkan kehilangan cairan tubuh (dehidrasi), sehingga sering menyebabkan kekurangan gizi bahkan kematian.
Gejala/Tanda :
- Mata terlihat cekung
- Mulut dan lidah terasa kering
- Sering merasa haus
- Kencing sedikit bahkan tidak kencing
- Bila kulit dicubit tidak segera kembali alam keadaan semula
- Denyut nadi sangat cepat
Tindakan Pertolongan Pertama :
- Berilah cairan (oralit, sup, tajin, air putih matang, ASI) lebih banyak dari biasanya
- Apabila usia kurang dari 6 bulan dan hanya dapat ASI berikan larutan oralit atau air putih sebagai tambahan ASI.
- Apabila usia 6 bulan atau lebih dan sudah mendapatkan makanan padat, berikan juga : bubur atau makanan dari tepung yang dicampur dengan kacang-kacangan, sayuran, daging atau ikan, dan lain-lain, sari buah segar atau pisang yang dihaluskan.
- Makanan diberikan sedikit demi sedikit tetapi sering (paling kurang 6 kali sehari)
- Beri makanan ekstra setiap hari selama dua minggu setelah diare berhenti
- Apabila dalam tiga hari tidak kunjung membaik, bawa segera ke puskesmas/rumah sakit.
Serangan kejang lebih sering diderita pada anak berusia 1 – 5 tahun. Biasanya didahului dengan demam tinggi dan berlangsung beberapa menit. Meski begitu, serangan kejang pada anak tidak bisa di anggap remeh, karena mungkin merupakan tanda penyakit yang lebih serius apabila ada kaku leher.
Cara Memeriksa kemungkinan kaku leher akibat kejang :
- Angkat kepala anak
- Apabila ada kaku leher, maka badan anak akan ikut terangkat, hal ini berarti menandakan adanya penyakit di selaput otak.
- Lindungi lidah penderita dengan meletakkan kayu/sendok yang dibungkus sapu tangan di mulutnya.
- Kompres kepala dan badannya dengan air suam-suam kuku untuk membantu menurunkan panasnya.
- Buka semua pakaiannya
- Letakkan kepala agak miring untuk menjaga agar jalan nafas tidak kemasukan lendir atau muntahan
- Berikan Stesolid Rectal (Diazepam) melalui dubur (dengan resep dokter)
Bila BB <> 10 kg : 10 mg
Ulangi setiap 15 menit bila kejang belum berhenti.
4. KESELAK/KESEDAK
Keselak/kesedak terjadi disebabkan adanya benda asing (makanan, mainan, darah dan lain sebagainya) di tenggorokan. Akibatnya jalan pernafasan dapat tersumbat dengan gejala :
- Tidak dapat bicara
- Sulit bernafas
- Penderita terkesan mencekik leher sendiri
- Bunyi nafas mengorok
Tindakan Pertolongan Pertama :
- Bila Penderita Dewasa dan Masih Sadar :
- Penolong berdiri dibelakang penderita
- Lingkarkan tangan pada penggang penderita, kedua tangan penolong saling menggenggam di atsa perut penderita tepat pada pertengahan antara pusar dan batas pertemuan iga kiri dan kanan.
- Hentakkan tangan penolong ke arah belakang dan atas (45°) posisi kedua siku penolong ke arah luar, lakukan hentakan sambil minta penderita bantu memuntahkannya.
- Gerakan
Bila Penderita Dewasa dan Tidak Sadar :
- Baringkan penderita dalam posisi terlentang
- Penolong berlutut diantara dua paha
- Tempatkan kedua tumit tangan saling bertumpu pada garis tengah antara pusat dan pertemuan rusuk kiri dan kanan, dengan mengarah ke dada.
- Lakukan lima kali hentakan perut ke arah atas.
- Periksa mulut penderita dan lakukan sapuan jari. Bila perlu dapat dilakukan
- penarikan rahang bawah.
Catatan : Tindakan ini dapat dilakukan pada anak kecil dan bayi, jika benda dalam keadaan terlihat. Bila belum barhasil ulangi langkah-langkah di atas sampai jalan nafas terbuka.
Bila Penderita Dewasa dan Tidak Sadar :
Cara I
- Letakkan badan bayi di atas lengan penolong
- Wajah mengarah ke bawah, kepala lebih rendah dari tubuh
- Topang bagian kepala dengan jari penolong pada daerah rahang dan tulang pipi (hati-hati, jangan sampai menciderai mata dan hidung)
- Lakukan lima kali pukulan punggung, gunakan tumit tangan di antara kedua tulang belikat
- Bila belum keluar, balikkan penderita, kepala lebih rendah.
Cara II
- Lakukan lima kali hentakan dada
- Gunakan jari tengah dan jari manis pada pertengahan garis tengah tulang dada tepat di bawah garis khayal penghubung puting kiri dan kanan
- Lakukan tindakan berulang-ulang hingga sumbatan teratasi atau penderita tidak ada respon
Tidak ada komentar:
Posting Komentar